Jakarta, 24 Maret 2925 – Sekitar 145 mahasiswa dari pendidikan tinggi vokasi gizi dan 54 Mahasiswa profesi dietisien telah mengikuti Uji Kompetensi Nasional periode I tahun 2025 yang dilaksanakan serentak pada tanggal 22–23 Maret 2025. Ujian ini terselenggara di 139 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Penyelenggaraan Ukom ini merupakan program resmi dari Panitia Pusat Uji Kompetensi Nasional Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sebagai bentuk upaya memastikan kesiapan dan kompetensi lulusan vokasi gizi sebelum mereka terjun ke dunia kerja profesional.
Kegiatan ini diawali dengan briefing nasional pada tanggal 21 Maret 2025 secara daring, yang diikuti oleh seluruh peserta, pengawas pusat, komponen uji dan panitia lokal. Briefing ini menjadi momen penting untuk penyamaan persepsi dan penguatan teknis pelaksanaan di masing-masing TUK.
Ketua Umum AIPVOGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Gizi Indonesia), Bapak Joko Susilo, menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap pelaksanaan Ukom ini.
“Ini bukan hanya soal kelulusan, tapi soal pengakuan kompetensi. Kita ingin memastikan bahwa tenaga gizi dari jalur vokasi benar-benar siap pakai, adaptif, dan mampu menjawab kebutuhan layanan gizi yang makin kompleks. AIPVOGI terus mendukung dan mendorong mutu pendidikan vokasi gizi agar sejajar dengan kebutuhan lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, Bapak Sumarto, selaku Ketua Bidang Pengembangan Instrumentasi Sistem Uji Kompetensi AIPVOGI, menambahkan bahwa AIPVOGI telah melakukan berbagai langkah konkret untuk membantu kesiapan peserta dalam menghadapi ujian ini.
“Kami telah menyelenggarakan bimbingan dan tryout nasional sebagai bagian dari persiapan peserta. Selain itu, beberapa institusi pendidikan tinggi vokasi gizi juga telah mengadakan tryout internal. Ini menunjukkan keseriusan kita bersama dalam membekali mahasiswa agar lebih siap dan percaya diri menghadapi UKOM,” tuturnya.
Dengan pelaksanaan Ukom yang makin sistematis dan terkoordinasi ini, diharapkan para lulusan vokasi gizi dan profesi dietisien bisa tampil sebagai tenaga gizi yang kompeten, profesional, dan berdaya saing tinggi. Ke depan, AIPVOGI bersama kementerian dan seluruh institusi pendidikan tinggi vokasi gizi berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas lulusan demi mendukung perbaikan status gizi masyarakat Indonesia.