Gizi itu bukan sekadar soal makan, tapi soal kualitas hidup, dan di balik pelayanan gizi yang profesional dan berdampak, ada sosok lulusan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika yang siap terjun sebagai Pengelola Asuhan Gizi.
Lulusan ini bukan hanya paham soal kandungan zat gizi dan menu seimbang, tapi juga mampu mengelola layanan asuhan gizi secara komprehensif—mulai dari proses skrining hingga pemberian konseling gizi kepada berbagai kelompok sasaran.
Siapa saja klien mereka?
Bukan cuma orang yang sedang sakit, tapi juga mereka yang sehat dan ingin mempertahankan atau meningkatkan status gizinya. Termasuk kelompok dengan kebutuhan khusus seperti: ibu hamil dan menyusui, Bayi dan balita, Anak-anak dan remaja, Dewasa aktif hingga lansia, Bahkan atlet dan olahragawan!
Lulusan ini juga mampu menangani pasien dengan maksimal dua komplikasi penyakit dengan pendekatan yang personal dan terstandar. Mereka menggunakan Prosedur Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang memadukan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pendekatan sosial budaya.
Apa saja yang dilakukan oleh Pengelola Asuhan Gizi?
- Melakukan skrining dan asesmen gizi klien
- Menyusun rencana intervensi gizi yang sesuai kebutuhan
- Memberikan edukasi dan konseling gizi yang komunikatif
- Mengevaluasi dampak intervensi dan melakukan tindak lanjut
Peran ini sangat strategis dalam mendorong promosi kesehatan dan pencegahan penyakit berbasis gizi. Dalam konteks masyarakat yang kini makin sadar pentingnya gaya hidup sehat, kehadiran Pengelola Asuhan Gizi menjadi semakin vital.
Jadi, kalau kamu bertanya siapa yang mampu menjembatani antara ilmu gizi dengan praktik pelayanan gizi yang nyata dan berdampak?Jawabannya: lulusan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika dengan kompetensi sebagai Pengelola Asuhan Gizi.