Pada hari Sabtu, 17 Mei 2025, Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi Gizi Indonesia (AIPVOGI) menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi dan Persiapan Uji Kompetensi Nasional (Ukomnas) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring dan dihadiri oleh seluruh pengelola pendidikan tinggi vokasi gizi dari berbagai institusi di seluruh Indonesia. Rapat dipandu oleh Ketua Bidang Pengembangan Instrumentasi Sistem Uji Kompetensi AIPVOGI, Bapak Sumarto, dan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum AIPVOGI, Bapak Joko Susilo, SKM, M.Kes.

Rapat dibuka dengan pemaparan dari Bapak Joko Susilo yang menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan Ukomnas Masa Transisi Periode I Tahun 2025. Dalam paparannya yang berjudul “Hasil Singkat Ukomnas Masa Transisi P1-2025 (Vokasi Gizi)”, beliau memaparkan bahwa pelaksanaan uji kompetensi pada periode Maret 2025 telah melibatkan 1.530 mahasiswa dari 30 institusi pendidikan vokasi gizi di seluruh Indonesia. Ukomnas ini menguji tiga skema utama, yaitu Nutrisionis Pelaksana, Nutrisionis Pemberdayaan Masyarakat, dan Nutrisionis Klinis Pratama.
Berdasarkan hasil asesmen, capaian kompetensi peserta menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan pada beberapa aspek teknis seperti komunikasi interpersonal dan pemeriksaan status gizi antropometri. Namun, terdapat pula sejumlah unit kompetensi dengan tingkat ketercapaian yang masih perlu ditingkatkan, terutama pada aspek yang bersifat integratif dan membutuhkan analisis mendalam, seperti penyusunan rencana pelayanan gizi klinik, evaluasi asuhan gizi, dan kajian gizi masyarakat.

Dalam paparannya, Bapak Joko juga menekankan pentingnya hasil Ukomnas ini sebagai umpan balik untuk institusi pendidikan dalam memperkuat kurikulum, metode pembelajaran, serta strategi bimbingan di lapangan. Ia juga menegaskan bahwa Ukomnas bukan sekadar ajang penilaian, melainkan momentum untuk memastikan lulusan vokasi gizi benar-benar siap dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan tantangan kesehatan masyarakat di lapangan.
Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan dari Bapak Sumarto yang memfokuskan materi pada persiapan pelaksanaan Ukomnas berikutnya. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan bahwa AIPVOGI dan LDP-GSH sedang merancang skema persiapan yang lebih sistematis dan terstruktur untuk mendukung peningkatan kelulusan dan kesiapan peserta. Salah satu strategi utama adalah dengan menyelenggarakan tryout secara berjenjang, mulai dari tingkat institusi, regional, hingga tryout nasional.

Bapak Sumarto dalam testimoninya menyatakan, “Kami berencana mengintegrasikan tiga level tryout, yaitu tryout institusi yang dikembangkan dan dimonitor langsung oleh prodi masing-masing, tryout regional yang dikoordinasikan oleh wilayah, serta tryout nasional yang dirancang untuk mensimulasikan kondisi ujian sesungguhnya. Dengan strategi ini, kami berharap peserta akan lebih familiar, percaya diri, dan siap menghadapi Ukomnas dengan lebih baik.”
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara institusi, dan penyelenggara pusat agar pelaksanaan Ukomnas tetap terstandar secara nasional, meski dilaksanakan secara serentak di berbagai daerah.

Rapat ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan pertukaran gagasan antar institusi, yang menghasilkan sejumlah poin penting untuk ditindaklanjuti dalam waktu dekat, termasuk penguatan pelatihan pembuatan soal internal, pengembangan bank soal berbasis kasus lapangan, serta harmonisasi kurikulum sesuai kebutuhan skema uji kompetensi.
Dengan berakhirnya rapat koordinasi ini, seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi demi menciptakan lulusan vokasi gizi yang unggul, kompeten, dan berdaya saing tinggi dalam mendukung agenda pembangunan kesehatan nasional.